Annunciation Church (Gereja Kabar Baik)
Gereja Maria Menerima Kabar Sukacita terletak di jantung Kota Nazareth. Gereja ini
merupakan terbesar di Israel dan Palestina. Kami berkunjung saat masih pagi
sehingga belum banyak wisatawan dan para peziarah. Dengan leluasa kami bisa
mengunjungi, berkeliling di dalam maupun di kompleks gereja.
Saya berkunjung di Gereja ini yang kedua kalinya. Persaan saat saya di tempat ini masih sama:
kagum, damai, terharu, dan merasa diri kecil.
Gereja ini diketemukan bersamaan dengan ditemukannya Church of the Nativity (tempat kelahiran
Yesus) dan Church of the Holy Sepulchre (Makam Yesus). Gereja ini didirikan di
lokasi, yang menurut tradisi Katolik Roma merupakan tempat Bunda Maria menerima
kabar baik diberitakan oleh Malaikat
Gabriel. Dalam bulan yang keenam Allah
menyuruh Malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari
keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah
Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai
engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam
hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan
takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki
dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. (Lukas 1:26-31)
Pada tahun 1877, Annunciation
Church diperbesar, lalu dihancurkan pada 1954 untuk kemudian didirikan
basilika baru yang selesai pada tahun 1969. Basilika ini didesain oleh arsitek
Italia bernama Giovanni Muzio, dan dibangun oleh sebuah perusahaan konstruksi
di Israel bernama Solel Boneh selama 1960-1969. Saat ini Gereja Kabar Sukacita berada di bawah Ordo Fransiskan. Kini menjadi
gereja Kristen terbesar di Timur Tengah, serta didedikasikan untuk Paus Paulus
VI pada 1964.
Sekarang gereja ini merupakan bangunan 2 lantai yang
didirikan pada tahun 1969, di antara era Bizantinum dan Perang Salib. Di bagian
dalam lantai bawahnya, terdapat Gua Kabar Baik/Grotto of the Annunciation, yang
dipercaya oleh umat Kristiani sebagai sisa-sisa reruntuhan rumah masa kecil
Maria. Bagian gereja lantai atas yang luas, didekor dengan mozaik-mozaik Maria
yang didapatkan dari donasi beberapa komunitas dari seluruh dunia.
Pada lantai kedua merupakan gereja Paroki Nasareth, tempat menampung
sekitar tujuh ribu umat dari daerah
Nasareth ini menghadiri misa setiap minggu. Pada keempat dindingnya bisa
ditemukan berbagai gambar Maria perawan tak bernoda yang datangnya dari
berbagai belahan bumi. Gambar yang berasal dari Indonesia bisa ditemukan di
luar gereja ini di pelataran bagian kanan ketika memasuki gerbang utama.
Bagian bawah gereja dipusatkan di Gua/Grotto, dimana malaikat
pada waktu itu mengumumkan kabar baik kepada Maria. Di bagian bawah ini juga
dapat terlihat beberapa reruntuhan gereja terdahulu dari jaman Bizantinum dan
Perang Salib.
Sejak tahun 1620 Fransiskan mendapat mandat dari Vatikan
untuk membuat penelitian arkeologi di tempat ini, dan syukur atas usaha mereka,
kini kita bisa melihat lagi gua kehidupan Maria sebagaimana dua ribu tahun yang
lalu. Gua kediaman mereka masa iti tidak hanya dipergunakan sebagai tempat
perlindungan bagi manusia, tetapi juga hewan peliharaan. Keledai juga memiliki
kamar khusus dalam gua. Betapa pintarnya mereka saat itu! Karena udara padang
gurun yang begitu panas, maka digalilah lubang bawah tanah sebagai "lemari
es" tempat penyimpanan makanan. Untuk mempertahankan kesegaran dan
kelembapan lemari es ini, maka digali juga lubang untuk menampung air hujan di
sampingnya. Air tampungan ini bisa juga dipakai untuk keperluan harian lainnya.
Lubang-lubang ini dapat kita temukan di lokasi rumah Maria ini.
Gereja modern Annunciation beratapkan kubah beton berbentuk
unik setinggi 55 meter, seperti bentuk bunga lili, sebagai symbol dari Santa
Perawan Maria. Di halamannya ada lukisan
Bunda Maria dari negara-negara di seluruh dunia.
Gereja ini terletak di ujung bagian selatan dari Nazaret.
Dewasa ini basilika Anunsiasi yang dibangun diatas tempat kediaman perawan
Maria ini telah menjadi simbol kota Nazareth. Kediaman Maria merupakan sebuah
gua alam dengan luas sekitar lima meter persegi. Sejak awal abad pertama, gua
ini telah menjadi tempat ziarah para pengikut Kristus. Pada abad ke enam, di
tempat ini telah dibangun sebuah gereja kecil. Setelah hancur, gereja kecil ini
diganti dengan sebuah basilika besar yang dibangun pada abad ke sebelas oleh
Tentara Salib Suci (pada masa Binzantium). Altar basilika ini dibangun persis
di atas gua rumah Maria. Dalam gua ini, yang kini berada di lantai dasar
basilika, terdapat sebuah altar kecil dengan sebuah tulisan dalam bahasa Latin:
“Verbum Caro Hic Factum Est” (Di
tempat ini Sabda telah menjadi daging).
Wanita dengan bahu terbuka atau celana terlalu pendek bisa
mendapatkan syal dengan mengirimkan kartu identitas untuk ditukar di kantor
masuk.
Saat kami keluarga besar St. Ursula BSD berziarah bulan Juni
2019, kami mendapat kesempatan menyelenggarakan Perayaan Ekaristi sendiri di
Gereja lsntsi 2. Saat itu hari amsih pagi sehingga belum banyak pengunjung yang
datang ke sini. Usai Misa kami masih mendapatkan kesempatan untuk berdoa
pribadi. Maka saya memutuskan untuk pergi lagi ke lantai bawah (grotto) untuk
berdoa pribadi di sana. Rupanya saya tidak sendiri ada 2 teman yang juga
mempunyai niat yang sama dengan saya.
Berdoa sendiri dengan bergabung dengan rombongan memang beda.
Kami bertiga sekitar 15 menit merasakan keheningan di depan gua yang diyakini
di sini Bunda Maria bertemu dengan Malaikat Gabriel. Ada keheningan yang sangat
nikmat dirasakan kala saya berdoa di tempat ini.
Saran saya, jangan lewatkan untuk berdoa di "gua"
tempat Santa Maria menerima Malaikat Gabriel yang membawa kabar sukacita bila
Anda ke Nazareth.
(Ch. Enung Martina:
Teriring ucapan terima kasih tak terhingga kepada : Sr. Francesco Maryanti,OSU
yang menjadi jalan semua ini teralami, Romo Hendra Suteja, SJ pembimbing rohani
yang kepada beliau kebijaksanaan diberikan Tuhan, kepada Romo Sugeng yang
mempunyai talenta untuk menghibur, kepada Mas Edi dan Mas Engki yang tak lelah
melayani, kepada seluruh tour guide,
crew di bis, dan seluruh peserta ziarah dari Keluarga besar Santa Ursula BSD.)
Baca juga:
https://ursaminorblog.blogspot.com/2019/07/jejak-langkah-1.html
https://ursaminorblog.blogspot.com/2019/07/jejak-langkah-2.html
https://ursaminorblog.blogspot.com/2019/07/jejak-langkah-3.html
https://ursaminorblog.blogspot.com/2019/07/jejak-langkah-4.html
https://ursaminorblog.blogspot.com/2019/07/jejak-langkah-5.html
https://ursaminorblog.blogspot.com/2019/07/jejak-langkah-6.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar