GEREJA SANTO PETRUS, JAFFA
Tulisan ketiga kita akan melihat
lebih dekat Gereja Santo Petrus yang berada di Yapo atau Jaffa. Seperti yang
telah disinggung pada tulisan kedua, Jaffa mempunyai perjalanan sejarah dari pagan
(dewa-dewi), kekeristenan, hingga Islam.
Ada banyak gereja yang tersebar
di sekitar Tanah Suci Israel dari berbagai madhab Kristen yang berbeda: Katolik Roma, Ortodoks Yunani, Patriarkat Armenia, Ethiopia, Koptik, dan
Gereja Ortodoks Suriah. Salah satunya adalah Gereja Santo Petrus yang merupakan
gereja Katolik Roma.
Gereja Santo Petrus terletak di
jantung Old Jaffa dekat pantai Laut
Mediterania yang indah dan berada di selatan Tel Aviv nan elok. Gereja yang
dikelola oleh ordo Fransiskan ini mulai dibangun pada tahun 1642 di atas bekas
salah satu benteng di kota Jaffa. Gereja yang saat ini berada dibangun pada
abad ke 19 (1894 selama periode Kekaisaran Ottoman).
Gereja Santo Petrus dibangun
untuk mengabadikan peristiwa sejarah dan juga refleksi iman yang terdapat pada
Alkitab yang terjadi di kota ini berhubungan dengan kisah Rasul Petrus yang
membangkitkan Tabitha (Kis 9:36-41). Selain itu juga tentang penglihatan Rasul Petrus di rumah
Simon si penyamak kulit (Kis 10:5-16) tentang kehalalan makanan yang selama ini
dianggap haram dalam keyakinan Yahudi.
Dikelilingi oleh pohon palem,
gereja dibangun dengan batu bata berwarna hangat dan harmonis dengan
lingkungan. Dengan arsitektur dan sejarahnya yang luar biasa, Gereja Santo
Petrus jelas merupakan salah satu gereja paling menakjubkan di daerah Jaffa. Di
halaman gereja terdapat sebuah patung dari raja Louis dari Perancis yang pernah
memimpin serdadu perang salib yang ke 9 dan menguasai kota ini.
Bagian fasad (façade: eksterior) terbuat
dari bata tinggi dengan menara lonceng
yang menjulang tinggi. Gereja St. Peter adalah bangunan indah dan paling khas di
Jaffa Tua. Bagian dalam gereja mengingatkan kita pada katedral di Eropa, dengan
langit-langit berkubah tinggi, kaca patri, dan dinding marmer. Menurut https://en.wikipedia.org/ kaca patri
diproduksi di Munich oleh seniman terkenal Franz Xaver Zettler. Keempat panel
di bagian dalam gereja menggambarkan episode-episode kehidupan Santo Petrus,
termasuk tangkapan ikan yang ajaib, pemberian kunci-kunci, perubahan rupa Yesus
di Gunung Tabor dan pembasuhan kaki pada Perjamuan Terakhir. Dengan
pengecualian penggambaran Tabitha, Francis dari Assisi, dan Immaculate
Conception, semua jendela lain di gereja menggambarkan orang-orang kudus
Spanyol. Hal tersebut tidak mengejutkan
karena bangunan yang sekarang ada dibangun oleh Kekaisaran Spanyol. Yang juga
perlu diperhatikan dengan jeli adalah mimbar yang diukir dalam bentuk pohon
seperti manusia.
Gereja Santo Petrus juga berisi
sisa-sisa benteng St. Louis abad ketiga belas yang terletak di luar dan di
sebelah kanan sakristi. Sisa-sisa termasuk dua ruangan utuh yang berbentuk
bundar, memiliki langit-langit rendah dan lubang api. Di kamar inilah Napoleon
dikatakan telah hidup ketika ia berada di St. Peter's pada tahun 1799 selama
kampanye Perancis di Mesir dan Suriah.
Selain ke gereja St. Petrus, di
Jaffa para peziarah biasanya akan mengunjungi tempat bersejarah lain yaitu Rumah Simon si penyamak kulit (House of Simon
the Tanner). Adalah sebuah rumah kecil yang terletak di dalam sebuah lorong di
kota Jaffa tidak jauh dari St. Peter. Konon katanya, di dalam rumah ini Rasul
Petrus mendapatkan sebuah penglihatan tentang makanan-makanan yang belum pernah
dimakan (haram bagi orang Yahudi) dan diberikan kepadanya.
Ada hal yang menarik berkaitan
dengan kisah Santo Petrus yang terhubung dalam Gereja St. Peter-Jaffa. Gereja
ini dinamai St Peter, untuk mengenang Petrus yang mengunjungi kota dan
menghidupkan kembali Tabitha / Dorkas. Menarik untuk dicatat bahwa Santo
Petrus, yang lahir sebagai Simon Bar
Yonah (Simon putra Yunus), dikaitkan dengan kota melalui kitab Yunus (Perjanjian
Lama), yang berlayar pada 8 SM dari Joppa (Jaffa) untuk melarikan diri dari
Tuhan (Yunus 1: 3): " Tetapi Yunus bangkit untuk melarikan diri ke Tarsis
dari hadirat Tuhan, dan pergi ke Yope (Jaffa)... ". Meskipun mereka tidak
memiliki hubungan keluarga, ini dapat menyiratkan bahwa keturunan Yunus (yang
lain) datang kembali ke kota, tidak melarikan diri dari hadirat Tuhan seperti
dalam kasus Yunus, melainkan menyebarkan Injil. Orang itu adalah Simon Petrus atau Simon Bar-Yonah (Yunus). (https://biblewalks.com/)
Mari lihat kidssah Petrus di
Jaffa dari kutipan Alkitab di bawah ini:
Kisah Para Rasul 9:36-42
9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama
Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat
baik dan memberi sedekah. 9:37 Tetapi
pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya
dibaringkan di ruang atas. 9:38 Lida
dekat dengan Yope. Ketika murid-murid
mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya
dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami." 9:39 Maka
berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di
sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda
datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya
semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. 9:40 Tetapi
Petrus menyuruh mereka semua keluar, g
lalu ia berlutut dan berdoa.
Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!"
Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.
9:41 Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil
orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa
perempuan itu hidup. 9:42 Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak
orang menjadi percaya kepada Tuhan. (http://alkitab.sabda.org)
(Ch. Enung martina: Teriring
ucapan terima kasih tak terhingga kepada : Sr. Francesco Maryanti,OSU yang
menjadi jalan semua ini teralami, Romo Hendra Suteja, SJ pembimbing rohani yang
kepada beliau kebijaksanaan diberikan Tuhan, kepada Romo Sugeng yang mempunyai
talenta untuk menghibur, kepada Mas Edi dan Mas Engki yang tak lelah
melayani, kepada seluruh tour guide,
crew di bis, dan seluruh peserta
ziarah dari Keluarga Besar Santa Ursula BSD.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar