Senin, 29 Juni 2009

BELAJAR DARI JALAN CINTA JALALUDIN RUMI

http://www.youtube.com/watch?v=js-cKpZydfE&list=RD02aub2pfzGgx0

Jalaludin Rumi seorang Sufi dari Timur Tengah tepatnya Konya, ibu kota Anatolia, sekarang wilayah ini disebut Afganistan. Kita akan belajar dari perjalanan hidup Rumi yang dibesarkan dalam keluarga Muslim yang terpandang di wilayahnya, ayahnya seorang imam besar yang ternama pada masanya.

Dalam pertemuannya dengan sahabat spiritualnya, Syams dari Tarbiz, Rumi mengalami perubahan drastis dalam jalan hidupnya. Sahabat spiritualnya inilah yang membawa Rumi kepada Jalan Cinta yang bagi orang-orang kebanyakan dianggap gila. Karena jalan hidup yang berbeda ini pula mampu membawa Rumi pada permenungan dan refleksi yang dalam tentang hidup spiritualitas. Dari hasil permenungannya ini, karya-karya berupa puisi sufi yang indah dan bernilai luhur tercipta. Karya-karya inilah yang melambungkan nama Rumi sepanjang zaman.

Rumi melihat bahwa kerinduan, keterpisahan, ketersiksaan, perjumpaan, kebersatuan, serta ketunggalan semua menjadi anak tangga menuju Yang Ilahi. Hilangnya sesuatu yang berharga sering disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang yang cemburu untuk melihat sesuatu ‘yang lain’ di balik yang tampak.

Dalam salah satu syairnya Rumi berkata:
‘Apalah arti M A W A R, tapi carilah yang punya nama’
Semua yang terlihat hanyalah penanda atau ayat yang harus diikuti untuk mengetahui, memahami, dan merasakan kehadiran pertanda yang tak lain adalah ASAL dari segala yang ada.

Rumi adalah pijar cahaya yang nyalanya menyebar lewat kata-kata bijak yang ia wariskan. Kata-katanya indah dan bijaksana. Katanya-katanya bisa menunjuk kepada ALLah, tetapi tak satu pun bisa membawa kepada-Nya. Agar sampai kepada DIA kita harus melalui Jalan Cinta kita sendiri. Kita harus melanjutan akhir perjalanan itu dalam diam karena jalan sufi adalah JALAN CINTA. Dan Jalan Cinta sebenarnya senantiasa mengatup mulut dalam hening. Ning… hening… bening…

(Teh Nung yang sedang terinspirasi dengan Jalaludin Rumi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar