Rabu, 25 Maret 2009

IRAMA HIDUP (Refleksi tentang Kehidupan)

IRAMA HIDUP

Irama adalah garis hidup kita, yang membuat hidup kita terus terjalin dengan tubuh, keluarga, teman, liburan, budaya, kehidupan spiritual, dan alam kita. Kita mengenal irama kehidupan dan kematian dari alam. Irama pergantian musim, perputaran bumi mengelilingi matahari, siklus air, siklus menstruasi, …


Ritus spiritual dan cultural telah diciptakan untuk memformalisasi dan menghormati kekudusan irama hidup kita: kelahiran, kanak-kanak, remaja, dewasa, menikah, tua, meninggal.

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa-apa di bawah langit ada waktunya”

Irama alam bersifat mendukung dan merawat. Irama alam membuat kita selalu terhubung dengan diri sendiri dan terjalin dengan orang lain, alam semesta, dan Yang Ilahi. Selama ribuan tahun, irama dari satu orang tampil dan mendukung siklus kehidupan suatu masyarakat: mulai dari masa panen dan berburu sampai pada perjalanan hidup yang penting, kontemplasi, dan ritus-ritus spiritual.

Irama alami kita jauh lebih lambat daripada langkah kita pada saat ini. Akhirnya kita mengeluh: kita tak punya waktu untuk keluarga, sanak-saudara, teman-sahabat, hobi, olah raga, istirahat. Bahkan kita tak punya waktu untuk diri sendiri, apalagi untuk Tuhan.

Setiap sel dalam tubuh kita mempertahankan irama yang tetap, setiap sel mengetahui apa yang harus dilakukan dengan begitu sempurna untuk setiap saat. Ini merupakan misteri terbesar dalam hidup.

Sel-sel dalam tubuh kita harus bekerja selaras satu sama lain untuk memelihara irama dan mempertahankan hidup. Demikian pula setiap orang bisa diibaratkan sebuah sel tunggal yang berdenyut dalam jagat raya ini. Bila kita lupa bahwa kita adalah bagian dari jarring kosmik ini, kita akan merasa sendirian dan kesepian. Perasaan sendirian cenderung membuat kita berjalan tak berirama sehingga menimbulkan gangguan fisik, mental, psikis, dan spiritual.

Penting sekali kita menyelaraskan irama hidup kita dengan juga irama alam dan irama hidup orang lain sehingga kita bisa hidup harmonis dan bahagia (NUNG MARTINA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar