Senin, 18 Mei 2009

SAYAP-SAYAP PEMIKIRAN KAHLIL GIBRAN 2:

Bebtuk Ekspresi Kahlil Gibran

Gibran menyatakan pemikirannya melalui berbagai macam bentuk ekspresi sastrawi. Ia adalah seorang reformer terhadap kepedihan sosial yang disebabkan oleh ketidakadilan, tradisi yang tidak efektif, dan hukum-hukum yang tidak alami dan melukai manusia. Dia berharap kebaikan, maaf, dan cinta menjadi garis pedoman hubungan sosial antara rakyat dengan pemerintah.

Gibran menilai penglihatan dan peradaban modern telah meredup dalam bahasa simbolik. Kita terjebak dalam Jerusalem lama dan gagal melihat Jerusalem baru. Manusia menciptakan perbedaan kelas sosial, kesenjangan moral, dan berbicara dengan logika bahasa ganda.

Salah satu bentuk ekspresi Gibran adalah puisi. Puisi dalam karya Gibran bukanlah sebuah karya imajinasi yang sia-sia, melainkan sebuah seni intelektual. Esensi bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran dan mendorong pembaca kepada kebenaran.

Terhadap pengetahuan sendiri Gibran menulis:
Kebingungan merupakan awal dari pengetahuan.
Satu hubungan antarpribadi yang tumbuh hanya atas dasar pengetahuan atas orang lain, tanpa cinta, itu adalah hubungan yang akhirnya bisa merampas individualitas orang lain dan membatasi kebebasannya.

Gibran tidak mendukung kebebasan berbuat yang absolut. Dia menyadari bahwa manusia benar-benar terbatas dalam tindak fisiknya. Satu-satunya kebebasan yang diterimanya adalah kebebasan berpikir.

(Pengagum Gibran)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar