Setiap hari satu langkah menuju pertumbuhan, satu langkah membawa berkat. Kita menjalani hari-hari dalam suka-duka, susah-senang. Sementara hari terus berjalan, kita menjalaninya dengan terseok-seok, tertatih, kadang-kadang jalan cepat, tak jarang pula jalan di tempat, atau bahkan diam tak bergeming karena bingung langkah apa yang harus diambil. Namun, kita tetap berusaha berdiri tegar untuk melaluinya, mencoba untuk mewujudkan impian kita, Kita mencoba mencari dukungan dari orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita: sahabat, teman, saudara, pasangan kita, anak, orang tua kita, bahkan terkadang orang yang tak dikenal-tapi kita mengenalnya karena mereka ada di dunia (maya), lewat media massa yang terkadang banyak bombastisnya, mungkin juga binatang peliharaan, juga burung-burung yang bercicit di pagi hari, bintang gemintang, langit yang biru, lautan, dari gerimis yang perlahan turun, pelangi yang tiba-tiba terlukis, matahari, langit senja, rumput liar, buih-biuh ombak yang hadir dalam ingatan kita, entahlah, pokoknya kita mencari dukungan.
Dari waktu ke waktu kita belajr bahwa hidup memang sebuah perjuangan dan memang layak diperjuangkan.
Pada saat kita terpuruk dan benar-benar kacau-disorientasi, rasanya Tuhan tak bergeming meski diseru sampai putus urat leher. Kita berkeluh kesah, menjerit sampai ke lapis langit yang terujung, bahkan lorong surga yang entah di mana, rasanya semuanya sia-sia. Kita berkata: aku sudah kalah. Tapi hati kita mengatakan: aku tak ingin menyerah. Akhirnya kita berhenti dalam kelelahan fisik dan mental. Kita sumeleh. Berpasrah. Bukan menyerah. Dan apa yang terjadi? Percaya, pasti ada hal yang tak terduga datang, yang tak mungkin kita pikirkan, rencanakan, atau bayangkan. Kita mengatakan kebetulan. Kebetulan itu bentuknya dimulai dari hal yang remeh temeh sampai hal yang tak masuk akal. Akhirnya hal itu menghentikan kita pada sepersekian kesadaran kita bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur dan merencanakan. Asal kita kita mempercayai dan meyakini keajaiban, maka akhirnya hidup merupakan rangakaian kejadian yang sungguh ajaib.
Seseorang bisa bertahan dalam kerasnya kehidupan karena mempunyai keyakinan akan satu harapan untuk menjadi lebih baik. Karena di balik air mata pasti ada senyuman. Kita belajar untuk memahami tak ada sesuatu pun yang abadi. Segalanya akan berlalu. Bila suatu waktu kita tak tahan lagi dengan beban yang harus kita pikul, lepaskan saja, biarkan malaikat-malaikat yang menanggung bebanmu untuk sementara. Pada saatnya dan waktunya yang tepat semuanya akan beres.
Kita belajar bahwa kita menghadapi banyak masalah, penderitaan, dan air mata. Semuanya itu terjadi dalam hidup seseorang. Orang perlahan mampu melihat dan bahwa semua penderitaan itu akan membawa pertumbuhan pada pribadinya. Membuat pribadinya makin kuat, tegar, liat, dan bersinar. Namun, percayalah bahwa di balik air mata selalu ada senyuman. Kadang-kadang kita memerlukan waktu lama untuk menunggu senyuman itu, tetapi akhirnya ia datang juga.
(teh Nung yang lagi batuk dan gatal tenggorokan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar