'Goyang patah-patah' mengalun rancak
hamparan pasir putih pantaimu
mengingatkanku akan putih murni cinta pertamaku
Membentang gagah Maluku nan hijau
dengan noktah putih merah
tanda kehidupan tertoreh
Kabut perlahan turun menutupi pucuk-pucuk
ombak perlahan pasang
biru air lautmu, Elo, membayang
di kilau matahari senja
Hening yang membentang pada bening airmu
mendamparkanku pada sebuah tanya
Adakah damai di negriku?
Dalam gurat-gurat di pasir pantaimu, Elo
Aku mengukur standard kedamaian
Kedamaian duniawi yang didamba tiap hati
Elo, pada bening airmu aku berkaca
Betapa carut marut negriku
Nampak pada kerut-kerut kelopak mataku
Karena ada duka di dalamnya
( Enung Martina: Pulau Tiga, Ambon, beberapa jam setelah mendengar berita pengeboman berantai di Surabaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar